BKKBN Gelar Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Nagari Kamang Magek
Agam-BKKBN bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama SE MM dari Komisi IX, menggelar sosialisasi , advokasi dan KIE Penanganan Stunting di Sumatera Barat di Kantor Wali Nagari Magek, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam pada Senin (07/08)
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI dari Komisi IX Ade Rezki Pratama, SE., MM, Ketua DPRD Kabupaten Agam Dr Novi Irwan, S.Pd, MM, PPPA, Camat, Wali Nagari Kamang Magek, Forkompimca, pimpinan Puskesmas, ketua Bamus, ibu ibu Kader, Kepala UPT Pembelajaran kampus Universitas Andalas Padang, Syofyan, Dr. S.Si, M.Farm, Apt, Rinaldi ketua Ika MIPA Universitas Andalas, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Universitas Andalas Padang dan, anak KKN, Ninik Mamak, Cadiak pandai alim ulama, Bundo Kanduang para pemuda dan hadirin undangan.
Seperti yang disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati, ST. M. Eng bahwa
Sesuai dengan amanah peraturan Presiden no 72 tahun 2021 tentang program percepatan penurunan stunting
"Dari pihak pemerintah mengadakan sosialisasi, dari pihak swasta kami mengajak akademisi dalam forum ini akademisi mengambil peran penting kita dengan menurunkan KKN dari mahasiswa yang peduli dengan penurunan stunting, " kata Fatmawati.
Lanjut dikatakannya, Alhamdulillah dari di universitas Andalas bersama bapak gubernur dan bapak deputi pengendalian penduduk BKKBN RI melepas 5000 mahasiswa yang akan turun ke lapangan di lopus lopus yang akan kita bantu diantaranya di Agam.
"Angka stunting berdasarkan survey status gizi Indonesia tahun 2022, yang kemarin di launching oleh Bapak Menkes Bapak Budi, bahwa Sumbar mengalami kenaikan, " paparnya.
Dipaparkan Fatmawati, Kalau kita melihat performance kita sebelumnya berdasarkan status gizi survey Indonesia tahun 2021 itu kita berada diangka 23, 3% sekarang kita naik ke angka 25, 2 % artinya kita bisa mengoperasikan dari 4 anak balita yang ada di Sumbar 1 stunting.
"Jadi kita harus waspada kita harus baju membahu melalui pendekatan bersama mahasiswa adalah menurunkan anak KKN yang akan mendeliver bagaimana itu terkait dengan stunting bagaimana mencegahnya, apa faktor penyebabnya, ini yang kita sudah bekali kemarin pada saat pelepasan di Universitas Andalas ya yang dilepas oleh Bapak Gubernur, " tukuknya.
Selanjutnya melalui pendekatan pentahelix semua yaitu dari tentunya kami harapkan dari media dengan meliput dan mengupload berita pemberita agar semua masyarakat bisa teredukasi.
"Jadi potensi resiko stunting harus kita cegah dari awal yakni pada anak anak usia sekolah, remaja, kita beri pengertian, " pungkas Fatmawati.
Sementara itu Anggota DPR RI dari Komisi IX Ade Rezki Pratama SE MM mengatakan bahwa stunting adalah gagal tumbuhnya seorang anak karena kekurangan gizi
dibanding anak seusianya.
Ia mengatakan edukasi pentingnya risiko stunting menjelang pernikahan bisa menjadi langkah preventif dan promotif.
“Ini menyangkut penyiapan generasi emas Indonesia 2045, perlu diberikan intervensi sensitif dan edukasi kepada masyarakat agar bisa mewujudkan keluarga yang mapan, sejahtera dan sehat, ” katanya.
Kemudian ditambahkan Ade, ia sebagai anggota dari Badan Anggaran DPR RI mengalokasikan sejumlah dana lokasi khusus aspirasi DPR RI untuk sektor ketahanan pangan di bidang irigasi, pembangunan jalan usaha tani di Jorong Nagari Kamang Magek memberikan bantuan sebesar Rp 800 juta untuk pembangunan irigasi dan juga pembangunan jalan usaha tani di Kamang Hilir
"Mudah-mudahan Rp 800 juta ini menjadi salah satu berkah bagi para petani kita untuk terus mungkin dapat memperbaiki merevitalisasi jaringan irigasi jalan usaha tani, " tukas Ade.
Kepala Dinas Dalduk KB P3A Kabupaten Agam, Surya Wendri mengatakan, setiap upaya yang dilakukan harus selalu didukung oleh Pemerintah, oleh karena itu ia berharap mari kita cegah stunting ini.
(LindaFang).